Jejak Doa di Pusara Leluhur

21.03
Setiap kali kita datang ke makam leluhur/keluarga , ada rasa tenang yang menyelimuti hati. Kegiatan yang sering disebut nyekar ini bukan hanya soal menabur bunga dan membaca doa, tapi juga bentuk rasa hormat dan cinta kepada mereka yang sudah tiada.

Tradisi nyekar sudah sejak lama dilakukan oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa. Biasanya dilakukan pada hari kamis malam jum'at, menjelang bulan Ramadan, Lebaran, atau saat-saat tertentu yang dianggap istimewa. Meski hanya sesaat, namun ini sangat berarti. Kita membersihkan makam, menata bunga, dan duduk diam sejenak untuk berdoa mengenang jasa-jasa mereka.


Nyekar juga jadi pengingat bahwa hidup ini sementara. Kita semua akan kembali ke tanah, sama seperti mereka yang telah pergi lebih dulu. Dalam Islam pun, Allah SWT sudah mengingatkan dalam Al-Qur’an:

Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.
(QS. Ali Imran: 185)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kematian adalah kepastian. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindar. Dengan datang ke makam, kita jadi lebih rendah hati, lebih menghargai waktu, dan lebih sadar pentingnya hubungan keluarga.

baca juga : Kupat Lepet

Selain itu, nyekar bisa menjadi momen kebersamaan keluarga. Anak-anak belajar mengenal leluhur mereka, belajar tentang pentingnya mendoakan orang tua, dan tumbuh dengan rasa hormat terhadap orang yang lebih tua.

Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.
(HR. Muslim)

Mendoakan orang tua dan leluhur saat nyekar termasuk bentuk amal yang tak terputus. Meski dunia terus berubah dan kehidupan semakin sibuk, semoga tradisi sederhana ini tetap dijaga. Sebab di balik tabur bunga dan doa yang lirih, ada cinta yang tak pernah putus cinta yang menghubungkan masa lalu, sekarang, dan masa depan.

Dalam kehidupan yang kian modern dan sibuk ini, tradisi ziarah kubur seharusnya tetap dijaga dan dilestarikan. Karena di dalamnya terdapat pelajaran, keteladanan, dan pengingat agar kita hidup lebih bermakna serta selalu mempersiapkan bekal menuju akhirat.