Petualangan si Kecil yang Tak Terlupakan: Memberi Makan Rusa di Pendopo Trowulan
Pagi yang cerah menyapa saat kami tiba di Pendopo Agung Trowulan, sebuah kompleks bersejarah yang dipenuhi megahnya bangunan-bangunan klasik dan heningnya alam. Udara sejuk menyegarkan, dan aroma tanah yang khas memenuhi udara saat kami memasuki area ini.
Kami telah lama mendengar tentang pesona sejarah dan keindahan alam di sini, tetapi yang membuat kami paling bersemangat adalah kesempatan untuk memberi makan rusa di salah satu sudut pendopo dan terdengar nyanyian burung kutilang, perkutut dan burung gereja di pepohonan. Sebuah area terbuka dengan kolam air kecil dan gubuk kecil menjadi tempat berteduh dan berkunpul. Hewan-hewan yang tampaknya anggun ini segera menarik perhatian kami.
Kami memutuskan untuk mendekati rusa-rusa tersebut dengan hati-hati. Kami telah menyiapkan kangkung yang kami beli sebelumnya. Rasa gugup si kecil dan antusiasme campur aduk saat memegang makanan di tangan berdiri di dekat rusa yang semakin dekat.
![]() |
Gerbang masuk Pendopo |
Rusa-rusa tersebut dengan tenang mendekati kami, seolah merasakan niat baik kami. Sesaat kemudian, kami merasa lembutnya rusa di sekitar kami. Ada yang mendekat dengan ragu, sementara yang lain lebih berani dan penasaran. Kami merasa seperti kami sedang berada dalam film petualangan, mengeksplorasi dunia yang jauh dari rutinitas keseharian.
Dengan hati-hati, kami mulai memberikan makanan kepada rusa-rusa ini. Mereka dengan cepat menunjukkan minat pada kangkun yang kami tawarkan. Sensasi mengamati mereka mengunyah dengan tenang membuat kami merasa dekat dengan alam,Kami berbicara pelan kepada mereka, seolah-olah mereka dapat memahami kata-kata kami.
Seiring waktu berjalan, beberapa rusa merasa cukup nyaman untuk mendekati kami lebih dekat. Kami merasa seperti kita telah membangun ikatan unik dengan hewan-hewan ini, meskipun hanya dalam waktu singkat.
Suasana damai dan sederhana, yang sulit dijumpai di kehidupan sehari-hari yang sibuk, membuat kami merasa dihadapkan pada kehidupan yang lebih lambat dan penuh rasa syukur.
![]() |
patung Raden Wijaya |
Namun, setiap petualangan memiliki akhirnya. Sesaat sebelum kami meninggalkan rusa-rusa tersebut, kami berbicara dengan suara lembut dan memberi ucapan perpisahan kepada mereka. Kami berharap, bahkan jika hanya sebentar, kami telah memberikan momen bahagia dan kehangatan bagi mereka, seperti yang mereka berikan kepada sinkecil
![]() | ||
Pendopo agung |
Posting Komentar